Selasa, 20 Agustus 2013


Keluarga Berencana
I.  Pendahuluan
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998).
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan Keluarga Berencana harus menjadi lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari klien/ masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang diinginkan.
Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang menghadapi masalah di bidang kependudukan, yaitu masih tingginya tingkat pertumbuhan penduduk. Keadaan ini  menyulitkan usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Semakin tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, maka makin besar pula uasaha yang harus dilakukan untuk mempertahankan kesejahteraan masyarakat. Oleh karea itu Pemerintah berupaya untuk mengurangi tingkat pertumbuhan peduduk ini dengan program Keluarga berencana.
Dengan Keluarga Berencana diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan dan mutu Sumber Daya Manusia Indonesia sehinnga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.




















II. Keluarga Berencana
    A. Pengertian
Usaha untuk mengukur jumlah  dan jarak anak yang diinginkan.Untuk mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah atau menunda kehamilan.
Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organisation) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk :
a.    Mendapatkan objektif - objektif tertentu.
b.    Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
c.    Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
d.    Mengatur interval di antara kelahiran.
e.    Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami isteri.
f.     Menentukan jumlah anak dalam keluarga
B.Sasaran Keluarga Berencana
a.    Pasangan Usia Subur (PUS), pasangan suami istri antara 15- 40 tahun yang mesti dimotivasi terus agar menjadi peserta Keluarga Berencana Lestari
b.    Pasangan non PUS yakni: anak sekolah, pemuda-pemudi, orang yang belum kawin, pasangan diatas umur 40 tahun, dan tokoh masyarakat.
     C. Tujuan KB
Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatukeluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Kesimpulan dari tujuan program KB adalah:
1.    Memperbaiki kesehatan ibu,anak, keluarga dan bangsa.
2.    Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa.
3.    Upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
    D. Manfaat KB
                        KB dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat:
1.    Kehamilan yang terlalu dini
Perempuan yang sudah hamil apabila murnya belum mencapai 17 tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan.Mengapa? karena tubuhnya belum sepenuhnya tumbuh, belum cukuup matang dan siap untuk dilewati oleh bayi.
2.    Kehamilan yang terlalu telat
Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan terancam banyak bahaya.Khususnya apabila ia mempunyai masalah kesehatan lain.
3.    Terlalu sering hamil dan melahirkan
Permpuan yang sudah mempunyai lebih dari 4 anak dihadang bahaya kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia terus saja hamil dan bersalin lagi.
    E. Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan.
Ada dua pembagian cara kontrasepsi, yaitu cara kontrasepsi sederhana dan cara kontrasepsi modern (metode efektif) :
a)    Kontrasepsi sederhana
Kontrasepsi sederhana terbagi lagi atas kontrasepsi tanpa alat dan kontrasepsi dengan alat/obat. Kontrasepsi sederhana tanpa alat dapat dilakukan dengan senggama terputus dan pantang berkala. Sedangkan kontrasepsi dengan alat/obat dapat dilakukan dengan menggunakan kondom.
b)    Kontrasepsi modern
Cara kontrasepsi ini dibedakan atas kontrasepsi tidak permanen dan kontrasepsi permanen. Kontrasepsi tidak permanen dapat dilakukan dengan pil, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), suntikan dan implant. Sedangkan cara kontrasepsi permanen dapat dilakukan dengan metode mantap, yaitu dengan operasi tubektomi (sterilisasi pada wanita) dan vasektomi (sterilisasi pada pria) (Mochtar, 1998).
   F. Macam-macam alat Kontrasepsi
1.    Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi
Disebut juga coitus interruptus. Pada metode ini, pria mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi (pelepasan sperma ketika mengalami orgasme). Metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat.
2.    Kontrasepsi Kondom
Kondom (pria dan wanita) a metode yang mengumpulkan air mani dan sperma di dalam kantung kondom dan mencegahnya memasuki saluran reproduksi wanita. Kondom pria harus dipakai setelah ereksi dan sebelum alat kelamin pria penetrasi ke dalam vagina yang meliputi separuh bagian penis yang ereksi. Tidak boleh terlalu ketat (ada tempat kosong di ujung untuk menampung sperma). Kondom harus dilepas setelah ejakulasi.
Keuntungan:  dapat digunakan selama menyusui, satu-satunya kontrasepsi yang mencegah PMS, infeksi GO, klamidia.
Kerugian : kegagalan tinggi bila tidak digunakan dengan benar, alergi lateks pada orang yang sensitif.
3.    Kontrasepsi dengan pil KB
Kontrasepsi oral kombinasi (pil) mengandung sintetik estrogen dan preparat progestin yang mencegah kehamilan dengan cara menghambat terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur oleh indung telur) melalui penekanan hormon LH dan FSH, mempertebal lendir mukosa servikal (leher rahim), dan menghalangi pertumbuhan lapisan endometrium. Pil kombinasi ada yang memiliki estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung estrogen dosis tinggi. Estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat tertentu (terutama obat epilepsy).
Pil KB tidak berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan antibiotik) bisa menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil KB. Obat anti-kejang (fenitoin dan fenobarbital) bisa menyebabkan meningkatkan perdarahan abnormal pada wanita pemakai pil KB
Keuntungannya: sangat efektif, mencegah kanker indung telur dan kanker endometrium, menurunkan ketidakteraturan menstruasi dan anemia yang berkaitan dengan menstruasi, menghaluskan kulit dengan jerawat sedang.
Kerugiannya: tidak direkomendasikan untuk menyusui, tidak melindungi dari Penyakit Menular Seksual (PMS), harus diminum setiap hari, membutuhkan resep dokter.
Efek samping: mual, nyeri tekan pada payudara, sakit kepala, perdarahan tidak teratur (umumnya menghilang setelah 3 bulan pemakaian), meningkatkan tekanan darah (dapat kembali normal bila oral kombinasi dihentikan), bekuan darah pada vena tungkai (3-4 kali pada pil KB dosis tinggi), meningkatkan faktor risiko penyakit jantung.
4.    Kontrasepsi Suntik
Keuntungan yang di dapat pengguna dari pemakaian alat kontrasepsi suntik adalah : sangat efektif, pencegahan kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah, tidak memiliki pengaruh terhadap ASI, sedikit efek samping, klien tidak perlu menyimpan obat suntik, dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause, membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik, menurunkan kejadian penyakit jinak payudara, mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul dan menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell).
Kerugian dari penggunaan alat kontrasepsi ini adalah : terjadinya perubahan pada pola haid, klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan, tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya, permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering, tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV, terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genetalia, melainkan belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan), terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang, pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas), pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nervosas, jerawat.
5.    Intra Uterine Devices (IUD)/ Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
IUD merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan plastik yang halus berbentuk spiral atau berbentuk lain yang dipasang di dalam rahim dengan memakai alat khusus oleh dokter atau bidan/ paramedik lain yang sudah dilatih.
Keuntungan dari IUD ini adalah sebagai berikut :

1.    Sebagai kontrasepsi efektifitas tinggi
2.    AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
3.    Metode jangka panjang
4.    Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat, seperti pil atau suntik
5.    Tidak memengaruhi hubungan seksual
6.    Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
7.    Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)
8.    Tidak memengaruhi kualitas dan volume ASI seperti metode kontrasepsi hormonal
9.    Dapat di pasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
10. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
11. Tidak ada interaksi dengan obat-obat
12. Membantu mencegah kehamilan ektopik
13. Dapat dilepas jika menginginkan anak lagi, karena tidak bersifat permanen
14. Tidak bersifat karsinogen, yaitu dapat menyebabkan kanker karena hormon yang terkandung didalamnya (BKKBN, 2002).

Kerugiannya:
a.    Efek samping yang umum terjadi :
a)    Keputihan
b)    Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan).
c)    Haid lebih lama dan banyak.
d)    Perdarahan (spotting) antarmenstruasi.
e)    Saat haid lebih sakit.
b.    Komplikasi lain :
a)    Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan.
b)    Perdarahan berat pada waktu haid atau di antaranya yang memungkinkan penyebab anemia.
c)    Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya benar).

c.    Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual) termasuk HIV/AIDS.
d.    Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan
e.    Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR, penyakit radang panggul dapat memicu infertilitas
f.     Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvis: diperlukan dalam pemasangan AKDR. Sering kali perempuan takut selama pemasangan (Saifuddin, 2001).
6. Diafragma dan cervical cap
Kontrasepsi penghalang yang dimasukkan ke dalam vagina dan mencegah sperma masuk ke dalam saluran reproduksi.
Keuntungan: dapat digunakan selama menyusui, tidak ada risiko gangguan kesehatan, melindungi dari PMS.
 7. Spermisida
Agen yang menghancurkan membran sel sperma dan menurunkan motilitas (pergerakan sperma). Tipe spermisida mencakup foam aerosol, krim, vagina suposituria, jeli, sponge (busa) yang dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
Keuntungan: tidak mengganggu kesehatan, berfungsi sebagai pelumas, dapat mencegah PMS bakterial.
Kerugian: angka kegagalan tinggi, dapat meningkatkan transmisi virus HIV, hanya efektif 1-2 jam.
8. Metode amenorea menyusui
Selama menyusui, penghisapan air susu oleh bayi menyebabkan perubahan hormonal dimana hipotalamus mengeluarkan GnRH yang menekan pengeluaran hormone LH dan menghambat ovulasi.
Keuntungan: pencegahan kehamilan segera setelah melahirkan, tidak mengganggu kesehatan, ekonomis, merangsang seorang wanita untuk menyusui.
Kerugian: tidak sepenuhnya efektif, harus memenuhi criteria(Ibu yang menyusui secara eksusif, bayinya berumur kurang dari 6 bulan dan belum mendapat haid setelah melahirkan), tidak melindungi dari PMS.
9. Sterilisasi
Vasektomi dan sterilisasi tuba adalah metode kontrasepsi permanen dan hanya dilakukan pada pria maupun wanita yang sudah diberikan penjelasan mengenai metode ini dan berkeinginan untuk secara permanen mencegah kehamilan. Vasektomi adalah pemotongan vas deferens (saluran yang membawa sperma dari testis). Ligasi tuba adalah pemotongan dan pengikatan atau penyumbatan tuba falopii (saluran telur dari ovarium ke rahim).
Teknik sterilisasi lainnya yang kadang digunakan pada wanita adalah histerektomi (pengangkatanrahim) dan ooforektomi (pengangkatan ovarium/indung telur).


G.Daftar Pustaka
            BKKBN.1992.Informasi dan Gerakan KB Nasional
            Hanafi,Hartanto.2003.Keluarga Berencana dan Kontrasepsi
Saifudin, Abdul Bari.2006.Buku PanduanPraktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarawono Prawirohardjo
           





SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan       : Keluarga Berencana
Waktu Pertemuan    : 20 Menit
Hari/tanggal              : 15 Desember 2011
Tempat                       : Puskesmas Nanggalo Padang
Sasaran                     : Pengunjung Puskesmas
Metode                       : Ceramah dan Tanya Jawab
Pembicara                 : Ilham Ananda
                                                                                                                                                      
TUJUAN
  1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Agar masyarakat mengetahui tentang Keluarga Berencana
2.    TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan  klien mampu:
a.    Menyebutkan pengertian Keluarga Berencana
b.    Mengetahui Sasaran Keluarga Berencana
c.    Menyebutkan Tujuan Keluarga Berencana
d.    Menyebutkan Manfaat Keluarga Berencana
e.    Mengetahui alat-alat kontrasepsi serta jenis-jenisnya
SUB POKOK BAHASAN
1.    Pengertian Keluarga berencana
2.    Sasaran alat kontrasepsi
3.    Tujuan Keluarga Berencana
4.    Manfaat Keluarga Berencana
5.    Macam-macam Alat Kontrasepsi
6.    Keuntungan dan kerugian dari alat-alat Kontrasepsi


KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
NO.
KEGIATAN PENYLUHAN
KEGIATAN PESERTA
WAKTU
1
Pembukaan
·      Mengucapkan salam
·      Memperkenalkan diri
·      Apersepsi
·      Menjelaskan tujuan penyuluhan

·     Menjawab salam
·     Mendengarkan
·     Mengemukakan pendapat
·     Mendengarkan dan memperhatikan

5 menit
2
Kegiatan Inti
·      Menjelaskan pengertian Keluarga Berencana
·      Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
·      Memberikan peserta lain untuk menjawab.
·      Memberi reinforcement positif
·      Menjelaskan Tujuan Keluarga Berencana
·      Memberikan kesempatan bertanya
·      Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab.
·      Memberikan reinforcement positif
·      Menjelaskan sasaran Keluarga Berencana
·      Memberikan kesempatan bertanya
·      Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab.
·      Memberikan reinforcement positif
·      Menjelaskan manfaat KB
·      Memberikan kesempatan bertanya
·      Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab.
·      Memberikan reinforcement positif
·      Menjelaskan macam-macam  alat kontrasepsi serta keuntungan dan kerugiannya
·      Memberikan kesempatan bertanya
·      Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab.
·      Memberikan reinforcement positif


·      Memperhatikan

·      Mengajukan

·      Mengemukakan pendapat
·      Mengemukakan pendapat
·      Mendengarkan
·      Memperhatikan

·      Mengajukan pertanyaan

·      Mengemukakan pendapat

·      Mendengarkan


·      Mendengarkan dan memperhatikan
·      Mengajukan pertanyaan

·      Mengemukakan pendapat

·      Mendengarkan

·      Mendengarkan dan memperhatikan
·      Mengajukan pertanyaan

·      Mengemukakan pendapat

·      Mendengarkan


·      Mendengarkan dan memperhatikan

·      Mengajukan pertanyaan

·      Mengemukakan pendapat


·      Mendengarkan



10 menit
3
Penutup
·      Bersama peserta menyimpulkan apa yang telah disampaikan
·      Evaluasi tentang Keluarga Berencana dengan mengajukan pertanyaan pada beberapa peserta
·      Melakukan terminasi

·      Memberikan salam untuk penutup pertemuan

·      Bersama-sama menyimpulkan
·      Menjawab pertanyaan



·      Memperhatikan dan mendengarkan
·      Menjawab salam


5 menit

                                                                                                                                                      
METODE
a)    Ceramah
b)    Tanya Jawab

MEDIA / ALAT BANTU
a)    Powerpoint
b)    LCD / Infocus
c)    Leaflet
d)    Poster

Evaluasi
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepatdan jelas
1.    Sebutkan pengertian Keluarga Berencana
2.    Sebutkan sasaran dari Keluarga Berencana
3.    Jelaskan tujuan dari Keluarga Berencana
4.    Jelaskan 2 manfaat Keluarga Berencana
5.    Jelaskan keuntungan dan kerugian dari Kondom dan Pil KB

Objektif
1.    Dari pernyataan ini mana yang bukan pengertian kb:
a.    Usaha untuk mendapat kelahiran yang diinginkan
b.    Usaha menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
c.    Dapat mengatur jarak anak
d.    Memberikan kelahiran yang tidak diinginkan
2.    Siapa saja yang jadi sasaran program KB?
a.    Anak Sekolah
b.    Pemuda-Pemudi
c.    Anak Balita
d.    Usia diatas 40 tahun
3.    Apa tujuan dari program KB?
a.    Dapat meningkatkan tingkat taraf hidup
b.    Dapat mengakibatkan masalah reproduksi
c.    Dapat memperbaiki kesehatan Ibu
d.    Dapt memperbaiki kesejahteraan Bangsa

4.    Salah satu alat kontrasepsi sederhana adalah:
a.    IUD
b.    Pil KB
c.    Kondom
d.    Sterilisasi

5.    Sebutkan salah satu keuntungan dari kontrasepsi IUD:
a.    Kontrasepsi yang efektivitasnya tinggi
b.    Satu-satunya kontrasepsi yang mencegah penyakit menular seks
c.    Dapat digunakan pada pasien IMS (Infeksi Menular Seks)
d.    Tidak akan terjadi pendarahan
6.    Satu-satunya alat kontrasepsi yang dapat mencegah penyakit menular seks adalah:
a.    IUD
b.    Kondom
c.    Vasektomi
d.    Pil KB
7.    KB dapat mencegah hal berikut kecuali:
a.    Penyakit menular seks
b.    Kelahiran yang terlalu dini
c.    Kelahiran yang terlalu tua
d.    Terlalu seing hamil dan melahirkan
8.    Salah satu kontrasepsi metode strelisasi adalah:
a.    Vasektomi
b.    IUD
c.    Pil KB
d.    Metode ritmik
9.    Metode Kontrasepsi dengan amenorea menyusui akan efektif apabila:
a.    Ibu yang menyusui secara eklusif
b.    Sudah mendapat haid setelah kelahiran
c.    Bayinya berumur 6 bulan keatas
d.    Apabila ibunya sudah pernah melahirkan sebelumnya
10. Kenapa anak dibawah umur 17 tahun belum boleh melahirkan?
a.    Karena masih usia sekolah
b.    Karena ia belum mengerti tentang kelahiran
c.    Karena tubuhnya belum cukup matang untuk dilewati bayi
d.    Karena ia tak akn bisa jadi ibu yang baik





Tidak ada komentar:

Posting Komentar